Saya sampai belajar tentang ilmu kejiwaan sebelum menulis post ini.
Dan tidak lupa sampai berkali-kali saya membaca ulang draft tulisan ini.
Mencoba untuk mengurangi kadar drama yang terkandung pada blog post ini.
Definisi pelarian menurut kamus sok tahu yang saya ciptakan adalah "keadaan di mana seseorang melupakan masalah yang (biasanya) berat dengan melakukan hal-hal senang pada sesuatu yang bersifat sementara."
Am I?
Jika ditelisik ke belakang… iya, lagi dan lagi saya dibuat kecewa.
Dan kali ini saya mungkin sudah mencapai batas akhir.
Mau bilang "bangsat kamu" ke wajah mereka satu-persatu…
Saya sadar itu akan menimbulkan drama baru dan tidak akan membuat saya kaya mendadak.
Lebih baik diam, karena diam itu emas.
…tapi move-on itu platinum — menurut saya.
Mau nyerah, tapi dalam hati saya percaya saya segera mengakhiri drama season ke-28 ini.
Waktunya untuk "I don't give a fuck, and let's focus on your own goals"
Kalau dulu bisa curhat ke Windu, Abe atau Turah… sekarang tidak bisa lagi.
…saya hanya butuh pendengar.
Sekarang? Ada mereka yang ada untuk saya. Ada, tanpa berekspektasi lebih.
Orang-orang asing yang saya jumpai 2 tahun lalu…
Yang frekwensinya sama.