Friday 1 January 2016

15/16

31/12/25, 18.00
Teman-teman sudah disibukkan dengan party masing-masing.
31 Desember 2015, saya bersama Turah menghabiskan Iced Cappuccino yang kemudian dilanjutkan dengan menuju Denpasar Festival yang sesak itu.

What should we do?

31/12/15, 22.00
Setelah berolahraga ringan dengan berkeliling festival, kami bertemu dengan Gung Is yang kebetulan masih di stand-nya.
Setelah pulang dari rantauan, akhirnya diberi kesempatan untuk berbicara banyak.
Tentang apa? Apalagi kalau bukan diskusi creative city?
Hahaha. Banyak masukan dan plan ke depan yang terencana dengan baik.
God, tampaknya terlalu banyak ide di kepala ini, tapi apa daya tangan hanya dua.

Hahaha… dan tak terasa diskusi kami mengalir begitu saja.
Diakhiri bersalaman dengan Gung Is, Tania, Wahyu, dan Gung Wahyuni kami pun pamit.
"Senang punya teman kayak gitu" — sahut Turah.
"Tenang, Rah. Planku ke depan bikin temen-temenku famous. Termasuk kalian" — sahut saya

Tiba di rumah. Beberapa jam lagi menuju 2016.
Karena tidak ada kerjaan, akhirnya memutuskan untuk melihat kembali album foto.
Tepatnya ke 31 Desember 2009.

1/1/16, 00.00
Terdengar gemuruh kembang api di langit Denpasar. Yak, tepat pukul 12 malam.
Dan foto itu kembali terposting dengan caption "Happy new year!"
Yes, I miss every second of those moments.



1/1/16, 12.00
Akhirnya diri terbangun dari tidur. "That's it?" tanya saya dalam hati.
Mendadak diri merasa hampa. Shit dude, I need to survive this year.

1/1/16, 15.00
Setelah mengirim ucapan selamat tahun baru ke beberapa orang yang pernah spesial, mendadak saya menerima pesan dari Rai.
"Sini ke Ubud" dalam bahasa Bali.
Tanpa pikir panjang saya berangkat menuju Nyuh Kuning.

1/1/16, 16.00
Tampak Rai dan Pak Múka sibuk dengan gadget mereka.
Saya pun masuk sambil mengucapkan greetings kembali.
Tanpa banyak bicara kami berkeliling mencari makanan tradisional di Ubud.
Semua warung pada tutup yang menyebabkan kami berdiskusi di sebuah resto.
2016, artinya projek film kami akan segera jalan.

1/1/16, 19.30
Perut masih lapar. Alhasil kami melanjutkan diskusi film di Warung Taman yang direkomendasi Rara waktu itu.
Waktu terasa terulang kembali ke malam bersama Gung Is.
Rai muncul dengan keresahannya, ditimpali dengan keresahan saya.
"Kita akan membesarkan pulau ini" — ucap saya mengamini impian teman-teman.

Blog,-2016

Kembali ke beberapa tahun yang lalu, semua terlihat mustahil di awal.
Saya yang empat tahun keluar dari zona nyaman sudah banyak berubah.
Tidak ada lagi omong kosong yang mau saya dengar. Sebuah aksi akan menjadi hasrat.
Empat tahun dididik para pembual membuktikan bahwa saya orang kuat.

Kini saya orang lepas, tidak ada yang bisa menguatkan diri selain sendiri.
Ada bukti? lihat saja tim Masbrooo saya, dan badan saya tentunya.
Hahahaha.

Satu quote untuk mengawali tahun ini:
When life is sweet, say thank you and celebrate,
when life is bitter, say thank you and grow.

Happy new year, guys.

best regards,

Ésha Satrya

No comments:

Post a Comment