Sosok Dito saya ketahui 2 tahun lalu ketika saya menyatroni markas SWB.
First impression? Orangnya santai, agak sarkas.
2 tahun kemudian kami bertemu lagi setelah saya bergabung kembali dengan SWB.
Di luar olahraga, saya sering berbicara banyak dengan Dito (dan kawan-kawan).
Kami punya banyak kesamaan: orangnya bold, open minded, damaged, dan tetap: keras.
Dan di tahun ke-4, kali ini saya akan berbincang dengan Dito.
Sesuai tema rubrik ini: Bagaimana Anda Melihat Balimu?
Bersama Gilang dan Agung Dewi yang mendadak muncul, berikut obrolan kami.