Tuesday 27 September 2011

Sunset/Hvarf

Layar monitor, suara bising traffic, headache yang selalu menghampiri.
Begitu kira-kira freetime di Hvard.
Ada juga yang yang saya sukai dari tempat ini:
Matahari tenggelam berwarna magenta dan citrus
Itu yang selalu saya lihat dari Hvarf.
:)


Friday 23 September 2011

Cyclers: North

Weekend: satu-satunya hari dimana kami bisa berkumpul. Biasanya mencari ketenangan/kepuasan batin dengan bersepeda. Rute yang selalu kami lalui adalah Sanur, Sanur dan Sanur. Hingga suatu hari saya, Abe, Atik dan Sanjay memutar haluan menuju Denpasar Utara. Dan EOS siap bertugas.









Siapa sangka daerah Denpasar yang merupakan pusat kehidupan yang dipenuhi kebisingan masih memilik lahan hijau? Pagi yang penuh dengan oksigen, tetesan embun pagi di ladang hijau. Perkebunan bunga dan sayur yang lapang, bangunan tradisional Bali?
Sangat menyenangkan rute kali ini. Ayo? rute selanjutnya?
Canggu?

- setelah bersepeda mengelilingin Denpasar Utara kami lanjut mengayuh pedal menuju Kesiman, kampus ISI Denpasar, jidat PD3 dan saya pulang melalui jalur kota tua Gajah Mada -


The second squad.

Thursday 22 September 2011

Duduk Berkumpul

"Duduk berkumpul
Di teras kampusku.. 
Kecil mungil dan berdebu.." 

Demikian penggalan lirik lagu kebangsaan orientasi mahasiswa baru di kampus kami. Entahlah, lirik itu nyata adanya untuk menggambarkan kehidupan kami yang bebas dan liar. Hampir selama lima tahun kami berkutat dengan tugas, tugas dan tugas. Jika ada waktu luang untuk berkumpul maka kami akan menghabiskannya dengan duduk berkumpul, bercerita tentang hal-hal kecil yang menyenangkan, berkeluh kesah, bersuka cita dan saling mengisi tanpa harus menghamburkan banyak dana. 

Dan bagian baru cerita kamipun telah dimulai. Walau jarang bertatap muka secara langsung, kami selalu menyempatkan diri saling berkabar via timeline. Tepat tanggal 19 lalu, Nitha berulang tahun. Bertepatan dengan ulang tahun ayah saya, ibu dari Sanjay dan adik dari Ogi. Tanggal 20 September kami kembali berkumpul disebuah tempat yang nyaman untuk berbagi tawa dan kebahagian.


















Friends, a birthday cake, camera, moments, happiness.
Happy birthday, Tha! Wish you all the best.
With love, WS, Indri, Gung Wie, Nina, Yudha, Sanjay, Abe, Atik, Ogi, Martin, Dera, Pita, Desi, Esha, Lya, Jx.

Tuesday 20 September 2011

The Coffee Float

Kopi! Memang nikmat disajikan ketika bersantai atau mengerjakan sesuatu.
Begitu pula akhir-akhir ini, waktu luang saya dihabiskan dengan kopi.
Dan satu kardus es krim yang sejujurnya saya tidak suka es krim.
Muncullah ide untuk bereksperimen dengan kopi dan es krim.
Dan jadilah...



The Neapolitan Coffee Float
ingredients
satu sachet Nescafe 3 in 1 Originale
satu cup es krim Didi - Campina
setengah mug air panas.

Seduh kopi instant dalam porsi setengah mug.
Dan tuang es krim cup.
Dan selamat menikmati!

Sangat dianjurkan menggunakan kopi Nescafe 3 in 1 Originale dan Campina Didi
Karena tidak menyebabkan kontraksi bagi kesehatan anda.
Artinya? Saya sudah bereksperimen.
Anak-anak Nosstress aman setelah mengkonsumsinya.
Dan Abe mengalami nasib tragis ketika saya mencoba mengganti semua bahan-bahan tersebut.


inspired by Pandjalu's blog.

Monday 12 September 2011

Glasses



Glasses
Ingredients:
Pencil, eraser, Canon PIXMA
Adobe Illustrator + passion.

Wednesday 7 September 2011

Hvarf: Flareon



Narcism: selfportrait
Taken with Canon EOS 400D
Taken at Hvarf with selftimer mode.

eshasw


8 September 2009, entah apa yang ada dipikiran saya untuk membuat akun yang baru saya dengar dan tidak saya mengerti. Semacam Facebook, itu yang ada dipikiran saya. Untuk apa? Biar eksis (What the fuck, dude). Dua tahun berkicau, hampir 40.000 paragraf terposting dan 80% hampir tidak berguna (memang itu konsep saya di Twitter). Officially addicted.

Hingga saat ini account ini menjadi guilty pleasure saya. Akun twitter seperti biasa selalu memfollow orang-orang yang dikenal dan meminta follbek kakaaaak. Bagus, Ditha, Atik, Martin, WS dan Eka adalah teman-teman awal saya di Twitter. Di awal tahun penggunaan account ini masih minim. Alasan? Ngomong sendiri, kalo update status nggak ada yang ngelikes. Krik.. Seiring waktu berjalan dan waktunya untuk mereview dan menyimpukan

Who?
Siapa yang saya follow? macam-macam. Diawal tahun saya dengan lancangnya memperlakukan twitter seperti facebook: memfollow orang-orang yang saya kenal. Kemudian, orang-orang yang memfollow saya dan kemudian ke tahap selanjutnya memfollow idola, next phase memfollow totally strangers dan memfollow mutual friend karena musibah. Then, what happened? Orang-orang tersebut mulai terseleksi alam atas kuasa tombol unfollow. Dan sekarang saya lebih bijak lagi memfollow orang dan OH! say 'hi' to my new friend: tombol BLOCK. 

What?
38.000-an tweet. Apa saja yang saya lakukan. Demi bumi dan langit semua itu didominasi twit #nowplaying berisikan lagu-lagu yang saya twit ulang terus menerus. Apa lagi? hmmm.. twit penuh kutukan akan band yang dahulu dihujat. You know lah.. itu saja? Tidak.. ada lagi: galau #TA. Hampir selama 6 bulan timeline dihiasi jeritan tengah malam akan tugas akhir studio saya dan.. tentunya twit-twit yang ga penting karena terinfluence musibah, pembenci abusers dan para pesohor dunia pertwiteran.


Then?
Dua tahun ini apa yang saya dapat? 
Rasa bersalah yang luar biasa karena Twitter membuat saya lepas kendali dan benar-benar jujur. Selain itu? menemukan wanita berparas ayu dengan kata-kata preman pasar, orang-orang hebat yang mendeklarasikan habis unfollow siapa saja, orang-orang galau yang merajai timeline, menemukan orang-orang gombal yang 11:12 dengan abusers, bla bla bla. Selain itu? Berpikir lebih bijak lagi tanpa kehilangan rasa sarkasme, menemukan hal-hal kecil yang saya gemari, menemukan hiburan dengan rangkaian kata-kata yang membuat saya tersenyum ataupun menemukan orang-orang cerdas dan yang paling penting: tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman PANSERD/TEMUYUK.
Well, thank you.


- note: dear Facebook friends, please DO NOT follow me. We're still friend on facebook -

Sunday 4 September 2011

The Bougainville Lounge

At my favorite spot:

Photo by Suryawan Wardana

Holiday

Tidak terasa sebulan sudah kami melepas status kami sebagai mahasiswa. Masing-masing mulai sibuk dengan aktifitas masing-masing. Hehe.. *enjoy, guys!* Liburpun datang menyapa dan welcome home, Nina. Mari menjelajah!
Destination: Ubud, 6 months after the TEMUYUK-PANSERDS massive activity.
Starring: Me, Abe, Nina, Indri, Yogi, Sanjay with Betlek & Susi + EOS.
Activity: Biking

Pukul 1.30 WITA, sesuai janji kami berkumpul di Indri dan langsung tancap gas menuju Ubud. Walaupun kami harus menerima realita bahwa waktu yang dipatok mundur beberapa (puluh) menit. Dan... terima kasih untuk Betlek yang telah sukses membuat kami pengen ngubur orang. Bhahhaak! Semua berkumpul dan on your mark, get set, GO!














Well, thank you Ubud!
Sampai jumpa 6 bulan lagi.
PING! Atik, JX, Lya, Ws, dkk.

Thursday 1 September 2011

Tanam Saja



Artwork dari sebuah single dari band akustik/blues asal Denpasar.
Sebuah lagu akan kekecewaan dan mengajak kita untuk menghijaukan bumi untuk kini dan nanti.
Silahkan di download secara gratis di link berikut ini.
Enjoy!


Source: rudolfdethu.com 




 taken with Canon EOS 400D | The Paddy, Ubud. Nosstress logo by Sanjaya Adi Putra