Saturday 30 July 2011

South

Setelah cukup lama bersampah dengan karya-karya di dunia maya akhirnya Mbak Sakti Soediro bersimpati dan memberi kesempatan kami. Saya, Abe + Sanjay & WS bergabung dalam Kapatujeng Visual Communications. Luar binasa rempongnya kata mbak Sakti.

Dan...sesuai instruksi kami akan melakukan perancangan media untuk sebuah resto dan...dan.. DUAR!!!
BUKAN CUMA RESTO! TAPI SATU BOUTIQUE HOTEL!
Saya: pucat, Abe: pucat, Sanjay: pucat, WS: pucat.
Dan...phewww! luar biasa!
Terima kasih untuk experiencenya mbak Sakti..
:')


















Swimmers

Beberapa hari sebelum wisuda.
Me, Abe, Indri & Ogi.
Mungkin sejenis perasaan ngidam.
Dan jadilah: Swimmers!












Farewell, Buddy.

Sekarang kalau pulang ada yang hilang. Tentunya bakal di kangenin.
Di tahun 2006, saya masih ingat beberapa hari sepulang kerja sosial masa kuliah. Seorang saudara jauh datang membawa karung.
Siapa sangka di dalam karung itu terdapat dua anak anjing. Dua anjing kecil keluar dari karung itu, satu berwarna putih dan yang satu bercorak belang.
Kami namai si putih Stam dan si belang kami panggil: Poll. Kedua anjing ini tiba dalam keadaan kurang fit.
Saya yakin mereka terserang distemper. Stam tidak bertahan lama, Poll menemani kami.

Di pagi hari yang selalu melahap koran (dan Jojo yang kena imbas). Yang pintar high-five dan shake hand. Yang paling galak dengan tamu, yang tidak boleh dipeluk, yang penurut ketika dimarah, yang selalu menjemput kami di gerbang depan yang selalu kami sayangi. Lima tahun berlalu. Lima tahun pula saya menyelesaikan tugas saya menjadi mahasiswa, lima tahun pula ternyata virus distemper bersarang di tubuh Poll. Dia yang ceria, mendadak lemas, virus sudah menyerang otak. Kata dokter kita lihat perkembangan kedepan. Dua hari kemudian, Poll mulai bisa berjalan, menyambut kami, "Dia sudah sehat" pikir kami.

Hari itu saya harus pulang larut. Sayapun mendapatkan pesan sms dari ayah "ayo, pulang. di rumah tua ada yang meninggal". Sayapun bergegas pulang.
Apa yang saya dapat? Kesehatan Poll mulai menurun, hanya saya, adik saya, Poll dan Onge diruangan itu.
Masih berusaha memasukan obat ke tubuh Poll. Ia mulai lemas, tetesan air mata Ade sudah tidak bisa ditahan.
Kami panik. Saya mencoba hubungi dokter namun tidak ada jawaban.

Kami masih menunggu, berusaha melakukan sesuatu.. tapi…. "Pol? Pol?? Pol?" itu yang saya coba katakan sambil membangunkannya…dan…. satu lagi teman kami harus pergi..
Entah saya harus marah atau berterima kasih padaNya. Entahlah..

Dan malam itu, kami membangun peristirahatan terakhir teman kami…
Tepat disebelah makam Jojo.

Malam itu saya, adik saya dan Onge berdiri untuk mengucapkan salam perpisahan.
Rest in peace, Poll…


Tuesday 12 July 2011

Terima Kasih

Hingga detik ini saya masih saja menangis jika mengingat akan sebuah video penuh dengan doa dan harapan yang ditujukan kepada saya. + Keesokan harinya mendapat kejutan di Jimbaran Corner dari mbak Sakti Soediro. Guys, semua harapan dan doa kalian benar bener tidak akan saya lupakan. *speechless*
Hahaha...

Dan saya cuma bisa bilang: