Dua tahun lalu saya dan Nina dalam keadaan gugup tiba-tiba muncul di Lapangan
untuk perihal wawancara berkat tulisan anak magang yang masih berantakan.
untuk perihal wawancara berkat tulisan anak magang yang masih berantakan.
Gugup, takut dikeroyok orang-orang komunitas gelantungan itu, walau itu tidak mungkin terjadi.
Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya kami memberanikan diri untuk memperkenalkan diri.
"Ada yang bisa dibantu?" sambut Dito Siahaan.