Saturday 16 August 2014

Agustus Satu Tujuan

Andai saja hari itu saya tidak bertemu dengan Sali Sasaki, mungkin saya akan menjadi seorang yang bangga dengan julukan tukang buat logo, fotografer atau apalah sebutan untuk profesi yang saya geluti dalam pemahaman yang dangkal.

Mumpung 17 Agustusan gini nih.
Kata yang terpikirkan dalam pikiran pasti "MERDEKA!"?
Setelah baca twit dari bli Lengkong (dan tentunya dengan observasi yang saya lihat) tentu kita jauh (?) dari kata merdeka.
Beberapa dari kita sedang berusaha menggapai kemerdekaan.
Beberapa dari kita sibuk menjadi kompeni penjajah. Hahaha.

Saya sendiri muak dengan kelakuan orang-orang kita yang nyaman dan tenang.
Nggak bisa nyalahin sih, memang gitu watak orang kita.

Sudah waktunya kita bergerak, bro.

Bergerak dalam artian kita tidak perlu turun ke jalan.
Ayo berbuat sesuatu untuk tanah kita sendiri.

Cukup dengan sadari potensi.
Coba deh kamu tanya diri sendiri: kamu bisa apa sih?
Bukan bisa ngikut siapa.

Sederhana bukan? Walau sedikit setidaknya itu berguna bagi bangsa.
Kita butuh membangun fondasi yang kuat. Inisiatif sudah lebih dari cukup.

Kita harus membangun fondasi yang kuat, fokus, dan merata.
Ketika perjuangan itu tercapai, maka kemerdekaan itu harus lestari.
Bukan terhenti sampai di sana.

Sudah jelas kalimat barusan?

Nggak sedih dijajah 'international jewelry designer'?
Atau 'bamboo designer'? Hahaha

Maaf, saya tidak bisa gamblang dalam menulis post ini.
Kita lupa harus ada gerakan lain untuk perubahan.
Gerakan yang menyentuh orang untuk bergerak, dan bervalue.
Isu ini terlalu sensitif.

Sensitif ke sananya, sensitif ke sininya.

Iya, aku ngomongin kalian.
:p

Kalau sudah siap. Panggil kami untuk bergerak.
Mari berjuang dengan cara masing-masing.

Ok, semoga bermanfaat.

Agustus Satu Tuju'an

salam,

Ésha Satrya

No comments:

Post a Comment