Tuesday 9 September 2014

Indonesia Maharddhika

Setelah mendarat dari Jogja, baru diri sadar bahwa trip tadi bukan lah untuk bersenang-senang. Bertemu mas Farid, pak Handoko, Abel, mbok Riri, mas Karman, mas Arief, mas Iqbal, dan selebriti seni dan desain Jogja lainnya membuat tanggung jawab saya sebagai seorang desainer muda asal pulau ini dipertaruhkan. "bisa apa anak ini?" — gumam saya pada diri sendiri.

Cover

"liat aja nanti" — tantang saya dalam diri.


Indonesia Maharddhika, sebuah proposal yang saya baca di sebuah malam Bangkok. Sebuah proposal dengan visual yang "yatuhan apa ini!", kini dalam tahap pengerjaan.

Sebuah album kompilasi musik progressive yang tidak sembarangan.
Dengan lintas generasi, lintas budaya, dan lintas profesi, kami mengkomunikasikan sebuah album dengan visi melihat Indonesia yang baru.
Sebuah misi untuk to empower people, to enabling.


Siapa sangka bisa bekerja sama dengan tim yang hebat seperti ini?
Ayip Budiman, Rudolf Dethu, Farid Stevy Asta, Kadri Muhammad, Tiro Sancha, David Karto, ibu Sri Mulyani, dan masih banyak lagi tim-tim hebat di balik layarnya.

Inlay

Senang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini.

Best,

Ésha Satrya

No comments:

Post a Comment