Sunday 9 October 2011

Lempuyang

Ini merupakan perjalanan saya yang pertama menuju Lempuyang. Yang ada diotak adalah hutan-hutan di Bali Utara, namun ternyata otak saya salah.. itu Pulaki. Minggu, 9 Oktober 2011. Maka dimulailah perjalanan orang ini menuju Pura seribu tangga bersama warga banjar saya. Mitos tentang Lempuyang, harus ada tekad dan niat menuju puncak: itu kata orang-orang yang pernah kesana.

Perjalanan dimulai dengan tangkil menuju pura Goa Lawah dan kemudian laju-melaju menuju Lempuyang, kabupaten Karangasem. Karena kami menggunakan bus maka kami harus berhenti di Terminal dan berdatanganlah gerombolan ojek. Ya, ojek. Dan...muncullah sedikit rasa kecewa yang kira-kira begini "Spiritnya manaaaah?" Dan tibalah kami di Pura pertama dengan ojek dan jaraknya ruar biasa dahsyat. *cium ban mobil*

Setelah menyelesaikan trip pertama dan kamipun lanjut menuju destinasi selanjutnya dengan berjalan kaki. Yah, sesuai kata teman-teman dengan tekad yang bulat maka akan tiba dengan selamat. Dan ber mil-mil jauhnya saya menopang berat badan dan tas yang berisikan kamera dan air minera. Mendaki jalan tanjakan dan menolak untuk naik ojek, menaiki ribuan anak tangga, mendaki jalan tanah yang licin, (hampir) membentur tanah karena terpeleset dan tibalah kami di Puncak setelah melewati 6 Pura yang kami hinggapi. 16.30 WITA, akhirnya perjalanan kami usai dan lagi-lagi kami harus turun gunung. Sesuai spirit dan karena ojeknya mahal saya memutuskan untuk turun gunung berjalan kaki.




















Haha! That's fun! To the max! Sayapun lulus test tekad dan niat. OK, jika ada yang mengajak untuk trip kesini lagi. Saya pikir 500 kali dulu ya? *pijet-pijet kaki + pijet-pijet punggung pake sandal sinsui*

3 comments:

  1. oh,, jadi ini temen2mu yg minta difotoin itu sampe ngebatalin makan bareng @___@ eniwei gerbang puranya bagus ya,,,kamu harus dateng ke pura kehen, bangli klo gtu,,*buat liat gerbang :D

    ReplyDelete
  2. --" makan bareng?
    Ini jadwal dari sebulan lalu kali..
    hahaha
    *naik dokar ke Bangli -- kusirnya Ogi*

    ReplyDelete