Wednesday 4 October 2017

Sembilan Tahun Kemudian

Semua berawal dari 9 tahun yang lalu,
ketika sahabat saya mengajak saya untuk melepas lelah sejenak dari aktivitas semester akhir kampus teknik
…sekaligus mengajak saya untuk sebuah blind date.
Kini waktu berganti begitu pesat, lembaran hari terus berganti.
9 tahun kami dibuat untuk saling mengenal sisi satu dengan lain.
Baik secara personal maupun secara extremely personal — salam dari Jogja, Pit!


Friends

2016, mereka balik lagi ke dapur rekaman.
Sore itu Nyoman merekam single-nya yang romantis,
sebuah karya yang lain dari Nyoman yang biasanya kritis secara lirikal.
Sedangkan Kupit merekam lagu lirih yang langsung melekat di kepala
— dan sampai pertengahan 2017, saya baru mendengar lagu baru dari Cok.
Teman-teman membuang sejenak sisi Nosstress mereka yang biasa kita kenal.
Mencoba menjadi lebih personal.

Namanya juga sebuah proses kreatif, pasti saja ada hal yang tidak terencana.

Proses rekaman dalam masa tenggang, tadinya hendak rilis Desember — kemudian semua senyap.
Maka kami kembali tenggelam ke aktivitas masing-masing.
Saya sibuk dengan deadline dan pelarian positif saya dengan berolahraga dan miras.
Hingga suatu sore saya bertemu dengan sang Producer,
sekaligus sosok panutan saya dalam berkarya, Mas Dadang SH Pranoto alias si Pohon Tua di sebuah sore bersama Windu dan Rai.

Friends


"Mas marahin mereka, mau serius atau bikin karya sekadarnya?"
— potongan kalimat Mas Dadang setelah sekian lama saya tak berdiskusi dengan beliau.
Saya jawab dengan senyuman kagum karena berhasil membuat 3 kawan saya menjadi lebih dewasa dalam berkarya.
"Angga minta saya yang bikin covernya, mas. Cuma belum kepikiran aja mau buat apa" tambah saya.

"Sha, kamu tau nggak PR mereka setelah album ini rilis?"
– balas beliau di malam itu pasca bernyanyi di depan audiences Mangsi.
"Hmm… lebih serius lagi?" — timpal saya sederhana.
"Bukan, ekspektasi kita sudah tinggi dengan album ini kan?" jawabnya serius.
"Tentu tanggung jawab mereka akan lebih besar untuk album selanjutnya"
Saya tersenyum sekaligus kaget.
"…begitu juga dengan artwork kamu, Sha"
— makin kaget sudah malam itu.


9 Years from 2008

Hari-hari untuk merilis album semakin mendekat.
Kepala berpikir keras mencari ide untuk menggambarkan isi dari album yang belum semua track-nya rampung.
"Album ini akan lebih dalam dan personal.
Bagaimana cang melihat Kupit dan Cok, begitu juga sebaliknya"
— obrolan saya dengan Nyoman yang membuat saya menelurkan visual yang kini resmi menjadi cover album spesial project Nosstress sebelum masuk ke "Perspektif Bodoh III".

Iya, 9 tahun kenal mereka di sini lah yang saya bisa menuangkan dari 3 sosok sederhana ini.
Nyoman yang mandiri, Kupit yang santai, dan Cok yang moody,
tertuang dalam artwork yang dalam pengerjaannya sempat bikin kepala saya kewalahan.
Cermin adalah refleksi diri, refleksi kami selama 9 tahun ini, refleksi kami dalam 9 lagu.


Nyoman



Komang


Tjokorda

Dan kisah ini berawal hanya dari sebuah foto yang saya ambil 9 tahun lalu.
Sebuah foto dari 3 orang sederhana di panggung kecil di Sanur Village Festival.

Nosstress


Ini Bukan Nosstress




Terima kasih untuk kebersamaan ini, semua!

Kind regards,


Kind Regards

Ésha Satrya

6 comments: