Monday 1 January 2024

23/24

4 Februari 2023, malam itu saya terjaga dengan mata dan badan yang masih segar.
Saya memutuskan untuk menyaksikan film idola saya (Sarah Paulson) di Netflix: Blue Jay
Tanpa berharap banyak dari film ini, malam itu air mata mengalir menyaksikan ending film itu. 
Bukan, bukan airmata kesedihan. Bagai hidayah Tuhan, tontonan ini melepas rasa kecewa dan marah saya ke dunia yang terlalu lama terpendam.


Mengingat betapa hancurnya saya di 2019, kemudian disambut dengan pandemi yang membuat saya menepi,
menyadarkan saya bahwa banyak sekali langkah yang telah saya jalani,
dan menyadarkan saya untuk melepas beban dunia yang seharusnya tidak saya pikul.
Masih teringat kata Boki Ratu di Cinere, bahwa badai yang saya lewati itu akan segera berlalu. 
Tentu bukan dengan keajaiban yang hadir dengan pejaman mata.

Pasca menyaksikan Blue Jay, duka yang saya pendam kini lepas entah ke mana.
Tiada rasa marah atau dendam, yang ada hanya kata selesai.

Langkah ini menjadi ringan, tiada ambil pusing perkataan orang.
Tiada lagi hasrat untuk meminta keadilan ke Tuhan.
Semua lagu-lagu dengan lirik kehidupan itu menjadi lebih mudah dimengerti.

Kini saya banyak merawat diri,
karena memiliki tubuh yang sexy itu tidak cukup,
karena kepala yang tenang adalah lebih dari cukup.

Sekarang, saya meninggalkan lingkungan kumuh yang kacau tak teratur.
Melepas mereka yang tenggelam dalam duka yang menyakiti diri sendiri.
Perjalanan baru ini menemukan saya dengan banyak sosok yang mempercayai saya untuk berjalan bersama,
dan sosok lama yang masih memikul saya di kala hilang dalam waktu,
dan untuk itu saya sangat berterima kasih karena menerima saya.






31 Desember 2023,
setelah memahat otot seperti biasa bersama Tata, Mitha, Dr. Garjita, dan Bli Gde,
saya memutuskan untuk pulang dan melakukan hal-hal sederhana yang terlewat:
memberi waktu ke orang-orang tercinta di sekitar.



dan sebagai penutup, mengutip lirik dari lagu viral di TikTok
"I think I like this little life, this silly little life" — CORDELIA.
Bahwa hingga detik ini, saya selalu berhasil menghadapi segala konsekuensi dari apa yang saya hadapi.
Untuk fase terendah dan tertinggi dalam hidup,
mari bersulang!

Salam,



Ésha Satrya

No comments:

Post a Comment