Monday 10 July 2023

Orang Miskin

"Kamu bukan orang miskin kan?

Tentu pertanyaan tersebut tidak akan dilontarkan oleh Kris ke sembarang orang.

Pertanyaan dari Krisdian Kardana yang membuat saya tertawa dan mempertanyakan diri saya sendiri. 

Am I? Ya, mungkin juga.

Halo semua, it's been a while. How are things?



Sudah 13 tahun saya menulis di blog ini, mungkin karena tidak ada teman untuk bercerita di masa itu.

Bercerita bahwa setelah sekian tahun menjalani masa kecil yang kurang menyenangkan, akhirnya saya dapat teman-teman yang hidupnya sederhana. Menghabiskan waktu dengan kertas, kuas dan candaan internal yang hingga kini masih kami lontarkan di grup WhatsApp.

Bercerita setelah lulus kuliah, ternyata ada orang-orang tua yang berani berlaku jahat terhadap diri ini. Saking sedihnya saya hanya bisa bercerita lewat tulisan, berharap teman-teman yang lama tak kujumpai mendengar kabarku.

Bercerita tentang anjing peliharaan yang aku dapat dari adopsi atau menemukan mereka di dalam karung. Anyways, Thør dan Lóki masih sehat dan kuat sampai sekarang. Guãppo masih manja. Mereka bertiga sangat kekar dan besar.



Apa daya, tidak ada buku panduan menjadi dewasa. Kalau ada pun, mungkin tidak akan kubaca. Life happens… Mata sembab, rasa takut, rasa cemas, rasa kecewa, dan rasa marah terlalu banyak memupukku.

Pelarianku hanya bisa di olahraga. Dari berteman dengan besi kini aku berteman dengan banyak orang yang juga menyukai olahraga. Orang-orang yang melatih mental saya untuk melihat sebuah tantangan. Bonusnya sekarang badan bagus. Aku mulai dilihat banyak orang. Termasuk orang-orang yang merendahkanku dulu. Itulah ceritaku dari lapangan.

Dan kini aku bercerita kalau sekarang sudah bisa menerima diri sendiri. Yang waktu itu diterima dan disambut hangat oleh Nyoman dan Kupit. Aku juga menghabiskan waktu di Tabanan—di kabunku bersama keluarga kecil Sy dan Sarah (dan Misi dan mimo). 

Bercerita kalau sekarang aku belajar dari gagal, membuktikan kutukan Sanur teori mamak salah. Bercerita kalau sekarang aku kerja lebih tenang. Oh iya, sekarang bahasa inggrisku lancar. Networkingku sekarang sampai international audiences. Tanpa banyak didikan dari Pretty dan Govinda Rumi, dan kesempatan dari Bayu dan Kiki, mungkin aku akan masih stuck dengan mentalitas itu.

Sekarang aku bertemu klien orang Scotland dan Netherlands yang belakangan kami habiskan waktu untuk minum dan bicara masa depan. Aku sekarang dibimbing Pak Adi yang terlihat keras, tapi penuh rasa kasih sayang. Terlihat ketika meeting dengan Nasya yang penuh rasa kasih sayang. Rasa yang tidak biasa saya temui di keseharian. Oh iya, aku mau bercerita kalau sekarang aku membangun team desain yang solid, dimulai dari project The Beach House milik Wak Ramlie dan Bli Angga. Dan juga mematangkan barber bersama Oka dan Tommy.

Aku mau cerita kalau sekarang lebih besar hatinya, berani membuka diri ke orang yang pernah mengecewakan hatiku. Di 13 tahun aku bercerita, belum pernah aku merasakan rasa lega seperti ini. Mengetahui kalau aku terlalu lama mengabaikan diri ini. Melolong perhatian yang ternyata bisa aku dapatkan dari diri sendiri.

Cemas? Tidak seharusnya. Toh Putri, Om Sandi, Bu Alit, Debol, dan Boki Ratu sudah mengingatkan kalau masa depan tiada perlu aku cemaskan setitik pun.

Apakah aku orang miskin? I wasSekarang aku menabung kekayaan berupa kasih sayang. Supaya bisa menerima dan diterima di lingkungan. Instead of "fuck you!" let's give more "thank you!"

Anyways, aku ketemu dan kerja bareng Ólafur Arnalds. Hahaha.

What a long road. I should proud of my self!

ps: ramah ke mereka yang tidak seberuntung kamu.

Overall, thank you for these amazing 35 years.





I love you all.

2 comments:

  1. As a online-old-secret-admirer, just wanna say thanks for always sharing your story, I'm proud of you and inspired by your story and music. Reading your blog made my life less alone lol keep humble, Sha. Let's meet again in real life someday 😁

    ReplyDelete
  2. Eventhough I was blocked in Instagram for viewing your story too much (?) I really enjoy reading your blog and the feeling you pour on it

    ReplyDelete