Putar ini berulang-ulang sembari membaca post ini
Lebih dari seminggu lalu saya menapakan kaki di tanah Bali Utara, di sebuah desa bernama Penglatan.
Lebih dari seminggu lalu saya menapakan kaki di tanah Bali Utara, di sebuah desa bernama Penglatan.
“Yakin nih? Serius?” - kata saya dalam hati, bimbang menjawab tantangan di depan mata.
Saya di sini untuk merekam momen kebahagiaan bli Dwi. “Bisa dong!” - jawab diri ini sendiri melawan rasa canggung itu.
Saya di sini untuk merekam momen kebahagiaan bli Dwi. “Bisa dong!” - jawab diri ini sendiri melawan rasa canggung itu.
Drama Khe-Lok, memuji keahlian Tukang Setting (yang orang awam sebut Desainer Grafis), mengganti menu pengalaman sarapan mahal (baca Circle K) dengan jajanan rumahan dan Loloh yang precious, bertemu dan berbagi kisah dengan teman lama, dan sebuah pembelajaran tentang apa itu keluarga.
Terima kasih, Singaraja. Sampai jumpa lagi.
Credits: Keluarga besar Triyadi Restha, Ni Nyoman Haryati, Marthen Luther Dano, dan Ananda Kusuma Sutha untuk sebuah pengalaman yang berharga ini.
text as seen on 'Singaraja' on Tumblr.
No comments:
Post a Comment