Saturday 3 December 2011

Behind The Gun


Tidak terasa sudah satu minggu berlalu. Saya yang tahun lalu hanya sebagai visitor depresi karena drama Tugas Akhir kampus dari pesta kreatif terbesar di Bali ini, kini dapat terjun, terlibat, salto, kayang, moonsault, back flip berjamaah bersama pasukan kang Ayip, Intan, mbak Sakti, pak Dethu, Teddy, Gung WS dan kawan-kawan. Seperti biasa tugas saya adalah sebagai sang perekam momen bersama Anggara, Gus Wib, Ade Swa + bli Lanus -- yang ternyata tragedi Cilodong terluang kembali disini..


















Saya pikir hanya saya yang orang aneh di bumi ini, hingga saya bertemu orang-orang aneh yang memiliki bakat luar biasa anugrah Yang Maha Kuasa. Merekam setiap detail momen, menempel poster ditengah malam, bertemu mas Adit, bertemu banyak orang-orang baru, mencari sarapan untuk Vincent Moon (yang mbikin dag-dig-dug-taktak-dung-cess karena saya tidak membawa uang sepeserpun), menunggu pembicara untuk difoto dengan penuh gaya, membelah diri keempat venue sekaligus, berangkat untuk membayar hotel, lebih dekat dengan pembicara, keok ditengah malam, salto mencari scanner, dikomplain pembicara, belajar tentang alam, dihibur oleh presentasi Eka dan Chemy dan masih banyak lagi. Well, dimana lagi saya bisa mendapatkan hal-hal berharga seperti ini? :)


Sesuai kata kang Ayip
“Yes we're not perfect, but we've so many people working together with heart for Bali Creative Festival. You are all rule!”


And no thanks to Cajun.
LOL!

No comments:

Post a Comment