Friday, 27 January 2017

Elgin Avenue

Ramahlah terhadap semua orang.
Yang murni loh, bukan karena mau panjat sosial — ah, maaf. Terbawa suasana.
"Karena orang asing adalah teman di masa akan datang."
…Teman yang selalu memberi hal-hal positif ke depannya.
Itu kata mbak Sakti Soediro yang kini menjadi ninja di London, UK.

Desember 2015.
Setelah bermain air dengan para BC-kan Setan dan bercengkarama dengan Windu di warungnya, notifikasi dari akun Path muncul.
"Esha is that you?" — tulis Intan pada postingan saya bersama Windu di Mangsi.


The Guest



Saturday, 14 January 2017

5,633

2012…
Terakhir mau mendaki……
Saya ditinggal teman-teman karena perihal ikut ngayah di suatu pameran yang digelar musisi indie ternama lokal
Rasanya? Kesal. Entah kenapa tahun itu tidak terlalu bersahabat.
Tahun awal saya mulai terbuang dari pergaulan.
 Ah, persetan — sudahlah. Sudah lewat.

Toh, 5 tahun kemudian saya diberi kesempatan untuk merasakan hal tersebut.
8 Januari 2017 saya sukses menaklukan Batur dengan bangga.

The Fight
Yusak, 8/1/2017

Tuesday, 3 January 2017

16/17

31 Desember 2016
Mood: John Mayer — Love on the Weekend

Akhir tahun ini lumayan dibuat sibuk, otomatis jadi makin banyak pikiran.
Catat: banyak pikiran, sesuatu yang tidak ada.
Setelah sebulan persiapan pernikahan adik, waktunya sampai di puncak acara.
Begitu juga setelah sebulan — Denpasar High School Project tahun kedua telah berakhir malam itu.

Bersama Dektri, Hendika, Kamilo, dan Luthfi kami bersiap untuk menutup tahun ini.
Tidak lupa bertemu dengan teman-teman Gus Indra, Yudha, dan Ayu Diah Cempaka.
Cukup lama tidak bertegur sapa dengan Yudha dan DC, yang pada akhirnya kami berdiskusi tentang ilmu beladiri — sambil melakukan proses penjurian di Mangsi.
…dilanjutkan dengan mengkonsumsi masakan India bersama Yusak, Dito, Yusa, Omang, dan Kecek.
Jarak tempuh: Renon — Seminyak (yang macet).

A total random day.

Saturday, 31 December 2016

א‎

Januari 2016, saya tiba-tiba berada di Ubud bersama Rai.
Merangkai angan-angan yang ajaibnya 80% terealisasi di tahun ini.
2016 sucks? Mungkin, sedikit.

2016

Thursday, 29 December 2016

Pramudito Siahaan

Sosok Dito saya ketahui 2 tahun lalu ketika saya menyatroni markas SWB.
First impression? Orangnya santai, agak sarkas.
2 tahun kemudian kami bertemu lagi setelah saya bergabung kembali dengan SWB.
Di luar olahraga, saya sering berbicara banyak dengan Dito (dan kawan-kawan).
Kami punya banyak kesamaan: orangnya bold, open minded, damaged, dan tetap: keras.

Dan di tahun ke-4, kali ini saya akan berbincang dengan Dito.
Sesuai tema rubrik ini: Bagaimana Anda Melihat Balimu?
Bersama Gilang dan Agung Dewi yang mendadak muncul, berikut obrolan kami.

Pramudito