Monday 15 July 2019

Grow

Sering saya berharap masih bisa menulis kembali kisah saya bersama Bella, Abe, Ogik, Atik, Indri dan kawan-kawan.
Sudah 8 tahun berlalu sejak perpisahan kami, saya hinggap ke sana dan ke sini, babak-belur, dan sering rindu rumah.
Namun diri harus tetap melangkah dan dengan mudah diterima dengan banyak hal yang menanti untuk saya kisahkan.

Namanya tumbuh, pasti banyak belajar.
Mana tahu benar jika tidak pernah salah.




30 hari belakangan saya berusaha menenangkan diri.
Ingin meredakan amarah, takut menyakiti orang yang disayang lagi, dan lagi.
Mencoba intropeksi diri, konon sering merasa tidak bersalah.
Bulan ini saya menginjak 31 tahun, cukup banyak hal yang telah saya lewati.
Setelah dipikir, sejauh ini bagus semua.
"See the luck I've had can make a good man turn bad" kata Moz, dan juga kata Putri Gorda.

Balik lagi ke masa kecil yang saya habiskan di rumah,
ruangan kecil adalah tempat saya mendapat nyaman ditemani buku-buku Disney dan buku gambar pemberian Bapak dan Wak Ramlie.
Kehilangan sosok teman-teman yang baru saya dapatkan di SMA bisa jadi awal perubahan saya menjadi dewasa, melihat dunia luar yang tidak senyaman dan sekecil kamar favorit.
Kata pepatah yang bikin dewasa bukan ulang tahun, tapi masalah.

13 tahun lalu saya memulai semua ini,
seorang anak yang terlalu muda secara fisik dari umurnya.
Dikira anak SMP oleh orangtua dari sahabat yang dipertemukan oleh kisah Denzel Washington yang menyelamatkan Dakota Fanning di México.
Siapa sangka saya tumbuh juga bersama mereka.
13 tahun, itu bukan waktu yang singkat.

Satu hal yang mengubah diri menjadi lebih terbuka adalah Coktra,
yang membuat saya lebih berani berbicara dan menyenangkan orang terdekat.
Di kampus kecil ini saya memulai langkah kecil saya hingga bisa melangkah sejauh ini.

Di akhir masa kuliah, rekan-rekan Smansa membuka jalan yang saya jejaki ini.
Namanya muda pasti (pernah) bergejolak.
Di kampus kecil ini juga yang sukses membuat karir saya melejit walau sempat babak belur.

Babak belur terakhir mungkin ketika orang yang saya sayangi mengecewakan saya.
Senyummu hilang, begitu juga dengan senyumku.
Tidak ada Abe, tidak ada Bella, tidak ada mereka.
Saya tidak punya orang lain untuk berteduh.
Pada jarum tato saya terus berkabar.

Pelan-pelan harus bangkit,
Rumah dibongkar, Lóki harus dititip di Tabanan, kini tersisa Thør dan Ãppo.
Pagi itu Bapak dan Mamak membawakan kue ulang tahun.
Saya yang terbangun hanya dengan pakaian dalam saja, kemudian meniup lilin,
Berdo'a untuk kebahagian diri dulu.

Pelan-pelan kembali merangkai kejadian lama yang telah dilewati.
Dancing in the Moonlight, adalah salah satu malam terbaik yang saya lewati.
Terima kasih Omang, Indra, Yussa, dan kawan-kawan.



Suatu sore setelah bertugas menjadi mandor, 
waktunya saya kembali ke sebuah rumah yang 13 tahun lalu saya mampiri sebagai anak SMP.
Menghabiskan waktu dengan racikan kopi buatan sahabat saya beserta canda tawa Krisna, Komang, Nadia, Turah dan kawan-kawan mulai meredakan duka saya.

Lagu "Rumpang" dari Nadin terdengar tidak sesakit 6 bulan lalu,
50% rindu, 50% benci mengingat sosoknya. Sempat air mata menetes ketika sedang bekerja dengan Nicole, rindu senyummu, benci egomu. Hingga lagu "Psycho" kegemaranmu terdengar di Foam sore itu. Bersama Krisna dan Mega sore itu menjadi pengalihan yang meringankan beban berbicara peluang bisnis.

Hingga "Location Unknown" dari Honne kini masih berkumandang di playlist tanpa henti. "I just need to know that you're safe" sepatah lirik ini menjadi doa'ku dalam hati. Baru juga 30 hari tidak bertemu "Travelling places I ain't seen you in ages, but I hope you come back to me" mewakili kalut saya.

"Jika masih sayang, salurkan dengan mencintai. Supaya lebih ikhlas" kata Obie malam itu via chatBegitupun dengan petuah dari Syailendra membuat saya lebih baik. Saya rasa saya tidak perlu mencari mereka yang menyayangi saya selama ini.







Juli ke 31 saya lewati dengan babak belur. Sedih dan senang jadi satu.
Sedih karena harus kehilangan, senang karena masih banyak yang sayang.
Keluarga, Smansa, PANSERD, Nosstress, SWB…
Terima kasih semua.

No comments:

Post a Comment