Saturday 21 April 2018

Bangkit

"Dengan bakatmu, kalau aku jadi kamu, aku akan terbang, hinggap membangun sarang dimana-mana, Sha"
— ucap Dadang SH Pranoto di suatu senja di Gunung Batur.
Saya tidak menanggapi serius ucapan beliau waktu itu.
Selain tidak terlalu mau berbesar kepala,
apa yang anda harapkan dari seorang fresh graduate yang dilepas ke dunia kerja seperti anak ayam yang siap dimangsa?
Hingga akhirnya saya paham ucapan beliau.
Suksma, Mas Dadang.

Wallpapers-SWB


Kembali lagi ke tahun lalu ketika saya dan Krisna bertekad untuk menjaga kejayaan kami.
Yang ternyata tidak mudah, sibuk sana-sini, hilang sana-sini, comot sana-sini, serang sana-sini, dan akhirnya ngambek sana-sini, hingga berakhir dengan kejenuhan.
Bahkan itu terjadi pada kami sendiri dan berakhir perang.

Hingga puncaknya kami merasa harus berbuat sesuatu untuk komunitas.
Gerakan pematik kami (yang tidak mudah), perlahan memecah sekat yang selama ini ada.
Kini kelas, bar, berlari, dan bergaul sudah seimbang. Tidak ada malu untuk saling menyapa.
Toh wajar, tidak semua orang pandai bergaul — tapi diharapakan pandai membaca bio SWB.

Alur naik lagi, banyak yang berdatangan, ada yang baru, ada yang kembali, dan tentu ada yang pergi.
Sampai puncaknya, mental kami diuji ketika De Surya meninggalkan kami dengan cara paling tidak akan pernah kami duga.
Sampai detik ini, jujur kami masih rindu.
Dan pada akhirnya kami hanya bisa menghaturkan terima kasih untuk semangat yang membawa kebaikan. Thank you, De. You inspire us.




5 tahun, bukan waktu yang singkat dan juga bukan waktu yang lama untuk memahami hidup berkomunitas yang notabene berada untuk kepala yang banyak.
Suka, duka, pasti ada. Ada yang datang, ada yang pergi.

Rindu iya, jenuh, kadang.
Tapi, dengan semangat kekeluargaan yang telah kami lalui,
semua itu hanya bisa kami apresiasi dengan sebuah rasa terima kasih.

Kini, banyak yang kami kenang.
"Sumpah, waktu kalian bertengkar suasana jadi sangat tidak enak" — Yusak berucap suatu sore di kala kami berencana untuk melakukan ritual wajib kami di akhir pekan.
Maklum, tidak mudah berdiskusi dengan banyak keinginan dan banyak kepala.

"Kita pantas menerima Cannes® karena memiliki alur yang berkelas sebagai film drama"
— tambah Dito sembari becanda bersama saya.

Setahun berlalu, banyak perubahan.
Kini yang incharge di kelas bukan itu-itu aja. Komitmen kami dipertanyakan: mau sampai mana?
Sudah diterima di sini, tanya apa yang anda berikan?
Ego kami dibuka, dipaksa untuk saling merunduk dan pelan-pelan untuk bangkit — dari nol lagi.
Merangkul semua kembali lewat cara masing-masing.

Untuk mereka yang di kelas, untuk mereka yang di bar, untuk mereka yang berlari, dan untuk mereka yang mengsinpirasi.
Terima kasih karena tetap bersama kami, terima kasih karena telah tumbuh bersama kami.
Selamat ulang tahun yang ke-5, SWB. Mari bangkit, mari re(V)ive, masih banyak kisah yang menanti.



Terima kasih untuk 3 tahun ini.

No comments:

Post a Comment