Monday 30 May 2016

Bundle of Joy

Belakangan "Where Are You Now?" milik Mumford and Sons, "Stop This Train" milik John Mayer, dan "Want" milik The Temper Trap selalu menemani waktu saya di kala senggang, di kala rehat sejenak dari rutinitas-rutinitas baru yang terhitung mulai padat. Sangat melelahkan dan banyak pressure, tapi harus disyukuri.
Agak lelah, waktunya diam sejenak, pasang headset, dan mendengarkan playlist sendu buatan sendiri di Spotify mengalun.
Ada yang hilang… oh, teman-teman.
Apa kabar mereka? 

Jika boleh mengambil kilas balik, tulisan pada blog ini 97% berisikan tentang mereka.

Bagaimana rasanya dianugerahi keluarga seperti mereka? Saya merasa sempurnaMereka lah yang merangkai Esha Satrya yang sekarang. Esha Satrya yang ceria, yang romantis, yang loveable, yang merindukan, yang menyebalkan, dan yang kini menjadi paling ambisius.


Part

Masih ingat waktu itu selalu tertidur di pojok ruang tamu Nina ketika membuat tugas menggambar manual yang selalu saja saya mendapat nilai rendah.

Berakhir dibangunkan Indri dan selalu digoda "Esha ganteng kalau baru bangun tidur". Oh ya, tugas belum selesai. Hihihi.

Atau waktu itu berkenalan dengan orang botak yang menangis ketika menyaksikan film "Man on Fire" yang kini menjadi orang yang banyak tau tentang babak belurnya saya. Iya, si botak bernama Abe Wardana. …atau di akhir kuliah yang sukses membuat Bella menangis di hadapan saya.
Desi yang rela menelan obat sakit kepala untuk memberi kejutan di saat saya ulang tahun
Dan surprise video karya Gung Ws yang berisikan Nina yang waktu itu merantau ke Jakarta.
Saya rindu momen-momen sederhana itu. Momen yang tidak bisa dibeli oleh apapun. :)

_______________________________________

Mereka sebut saya The Reminder.
Katanya karena selalu romantis untuk merekatkan hubungan kami.
2011, kami meninggalkan kampus. …dan semuanya tidak berjalan dengan mulus.
Banyak hantaman yang kami hadapi sebagai newbie.
Yang benar-benar berdampak keras bagi pribadi masing-masing.
Pernah anda menyangka kalau orang terkasih anda dipanggil Tuhan? Tidak kan?
Benturan ini yang makin membentuk watak kami.
Salah satunya saya.

Saya yang ceria, perlahan dipaksa untuk menjadi keras.
Dihantam banyak masalah yang monoton mengubah watak saya menjadi sangat keras.
Well, dikecewakan orang yang sangat dipercayai itu bukan hal yang menyenangkan hati.
Kini semua kecewa perlahan muncul kembali dan mengubah saya menjadi orang yang jujur dalam artian tidak menyenangkan.
Dingin. Dingin. Ke beberapa orang yang jumlahnya tidak sedikit.
Menjadi lebih ambisius dan tidak menyenangkan.

IMG_1348


Namun, jalanNya untuk membuat saya membumi memang selalu menyenangkan.
Sering sebuah pesan singkat dalam messenger ABEHOLIC dan DEYAHOLIC mengembalikan sisi saya yang menyenangkan.
Mengingatkan saya untuk pulang.

Pulang untuk hanya sekadar bertanya "apa kabar? jaga kesehatan ya gaes".
Atau bertanya kabar ponakan bersama. Atau meladeni guyonan Ogik yang sudah rutin kami lakukan 10 tahun ini.

Kabar saya baik, gaes.
Walau kadang muncul di sosmed dengan sumpah serapah karena rasa kecewa dan khawatir terhadap beberapa dari kalian.
Kabar saya baik, walau kita tidak bisa bertemu seintens dulu.
Kabar baik, sekarang saya sibuk karena hal-hal positif.
Dan kabar baik, karena sampai detik ini saya dianugerahi teman-teman baru yang sayang ke saya.
And you guys are always my bundle of joy.

Sehat dan sukses ya. Sampai ketemu di lain waktu.

PANSERD

best regards,

Part

Ésha Satrya

1 comment:

  1. Such a soft hearted man :) wish you a good luck in everything you do.

    ReplyDelete