Suatu malam di spot favorit saya: di dalam sebuah bar di Mangsi yang membuat orang mengira saya adalah supervisor di tempat itu.
Sibuk dengan deadline ini dan itu, akhirnya berpapasan dengan mbok Ratih yang akhirnya bertemu juga — minus Cece Wiwid, dan Dheden.
Sibuk dengan deadline ini dan itu, akhirnya berpapasan dengan mbok Ratih yang akhirnya bertemu juga — minus Cece Wiwid, dan Dheden.
"Sha, apa kabar?" sahut mbok Ratih "Baik" balas saya. "Eh, aku suka foto-foto kamu…". "Pasti mau nikah" jawab saya dalam hati.
Dan… benar saja. Suatu Minggu yang serba mendadak kami melakukan foto sesi pra-nikah tanpa rencana.
Hahaha. Let's roll!
Dan… benar saja. Suatu Minggu yang serba mendadak kami melakukan foto sesi pra-nikah tanpa rencana.
Hahaha. Let's roll!
Sesi awal kami meluncur ke Merthasari, agak mendung.
Bukan masalah besar bagi saya. Dengan sedikit arahan, saya sukses membuat mereka tertawa lepas.
Tawa yang terekam dan akan dikenang sampai nantinya.
Bukan masalah besar bagi saya. Dengan sedikit arahan, saya sukses membuat mereka tertawa lepas.
Tawa yang terekam dan akan dikenang sampai nantinya.
Sebuah sesi foto yang singkat, dan padat.
Selamat menempuh hidup baru, Arys dan Mbok Ratih.
Have an amazing journey!
best regards,
Ésha Satrya
No comments:
Post a Comment