Sudah hampir di penghujung tahun. Sibuk sana dan sibuk sini.
Banyak ide dan impian yang dalam tahap penggarapan.
Ada juga kegagalan-kegagalan yang berhasil tercapai di tahun ini.
Dosa rasanya jika tidak menulis di blog kesayangan ini.
…dan kali ini saya mau menulis tentang hal yang paling banyak mengambil waktu saya selain bekerja: halo, rumah.
Banyak ide dan impian yang dalam tahap penggarapan.
Ada juga kegagalan-kegagalan yang berhasil tercapai di tahun ini.
Dosa rasanya jika tidak menulis di blog kesayangan ini.
…dan kali ini saya mau menulis tentang hal yang paling banyak mengambil waktu saya selain bekerja: halo, rumah.
"I think we should hang out more"
Kata saya ke sepupu suatu siang di pemakaman kakek.
Semesta maha mendengar, di tahun ini sudah beberapa kali kami dipanggil untuk pulang.
…ya bukan juga dengan upacara pemakaman terus, 'mes. (semesta — RED)
…ya bukan juga dengan upacara pemakaman terus, 'mes. (semesta — RED)
Setelah sangat lama tidak pulang, tahun-tahun belakangan saya mulai dibuat akrab dengan rumah.
Tahun lalu, di umur 27 tahun saya baru didekatkan dengan sosok kakek yang sosoknya tertutup — seperti saya.
2016, menjadi tahun yang intens di rumah. Dimulai dengan pernikahan sepupu kami.
Yang kemudian dilanjutkan dengan upacara kematian-kematian yang… beruntun.
Tidak lupa dengan upacara-upacara besar lainnya yang mewajibkan saya dan sepupu lainnya untuk bergabung.
…ya, tidak terasa kami sudah (beranjak) dewasa.
Bukan lagi anak kecil yang banyak pemakluman untuk menjadi bebas seenaknya.
As we called: live authentically.
Tidak terasa kami menginjak fase di mana orangtua kami dulu berlaku di keluarga besar.
Dulu yang lebih memilih untuk bermain dengan teman seumuran dan menjadi liar, kini sudah terbiasa dan mulai nyaman untuk menghias penjor, merajan, atau mengangkat benda berat dan berbincang tentang hal-hal politik bersama paman-paman dan kakek.
Ya, banyak hal terlah berubah.
Setelah belasan hari yang padat kami lalui di bulan Agustus.
Banyak hal-hal kecil yang membuat kami para amatir berpikir banyak.
Yang dulu liar dan menyusahkan, siap untuk menjaga diri dan disusahkan.
Ikhlas kok, untuk siapa lagi selain keluarga?
Mereka yang ada sampai saatnya harus pergi.
Sudah untuk waktunya bersedih.
Masih panjang PR yang ditunggu untuk diselesaikan.
Salam,
Ésha Satrya
Foto lainnya bisa dilihat di sini
Kenapa Doria jdulnya kak?
ReplyDeleteHalo, Intan. Kebetulan lagu 'Doria' dari Ólafur Arnalds baru dirilis dan nemenin pas masa-masa itu. :D
DeleteIni lagunya: https://www.youtube.com/watch?v=wFp6xnJbs0w
betmatik
ReplyDeletekralbet
betpark
tipobet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
poker siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
SMUİON
alanya
ReplyDeleteamasya
ankara
antakya
antalya
JR5G8
شركة مكافحة النمل الابيض بالخبر ATAOQ7eGma
ReplyDelete