Monday 5 February 2018

Semoga, Ya

"Video ini dibuat oleh Esha Satrya. Saya cinta sekali dengan karya dia.
Kenapa dia yang bikin video saya? Karena teman-teman tidak ada yang bikin video di dia.
Cuma saya aja. Hahahaha.
Katanya dia ngundang bapak-ibunya hari ini untuk nonton video ini…"

Kira-kira itu jawaban khas Kupit ketika ditanya oleh Bli Lengkong dan Made.
Dan malam itu, video saya diputar secara perdana di hadapan 600 tamu Pentas Ini Bukan Nosstress. Suksma, Pit. 😊

004


"Semoga, Ya" sendiri pertama kali saya dengar di Antida, hari lagu ini direkam — Oktober 2016.
Sayatan gitar elektrik Mas Dadang dan gesekan drum oleh Deni menambah syahdu lagu ini.
Cinta akan pendengaran pertama untuk kesekian kalinya dengan karya-karya mereka.
Karya dari orang-orang berantakan yang saya kenal sejak 2011.

002

Setahun berlalu, lagu mulai dikenalkan ke kerabat sebelum akhirnya dirilis untuk umum.
"Cang dot ci ngai video klip cang, Sha" — pinta Kupit malam itu. Suatu kehormatan.
…dan kemudian menjadi suatu tekanan pasca lagu ini menjadi paling banyak didengar oleh orang-orang.

Draft sudah siap, seperti biasa video dengan konsep artsy saya kemukakan.
Dengan malu-malu Kupit berkata ingin memiliki video narsis dengan wajah terlihat walau dalam porsi yang minimalis.
Konsep disetujui, jadwal pengambilan gambar diambil, kami siap untuk berkarya.
Bersama Bli Soma saya dikenalkan dengan tanah kelahiran ibu dari Kupit: Batur, Kintamani.

006

001

008

009

012


Jika bertanya apa konsep video ini? Mudah.
Video ini secara harfiah menggambarkan lirik dengan menambah nilai keindahan saja.
Secara lirik, "Semoga, Ya" (sangat) berkesan bagi saya.
"Saya bisa menaklukan dunia esok, tapi lebih memilih untuk diam dan menikmati damai.",
saya gambarkan dengan suasana pagi yang temaram,
dijalani dengan berpikir hingga matahari muncul yang menggambarkan harapan:
"semoga esok lebih baik, maaf hari ini tidak melakukan apa-apa."

Malam itu, kami tutup dengan hidangan sebaskom palm wine yang ternyata membawa bencana di hari pertama pengambilan gambar — sehingga harus melalukan pengambilan gambar yang baru 2 bulan kemudian.

Tidak percaya?
Lihat saja rambut Kupit yang mendadak pendek di video.
Damn you, palm wine.



014

015



016

Januari 2018, kami mengambil ulang beberapa adegan yang terlupakan berkat syuting dalam keadaan mabuk.
Kali ini ditemani Sandra agar semuanya berjalan lancar — sekaligus tekanan bagi saya, mengingat video "Rumah Hati" milik Sandra yang direkam Chesoen adalah patokan arti "indah" bagi saya.

November 2017 dan Januari  2018 adalah hal yang berbeda.
November yang cerah dan Januari yang berawan adalah bencana bagi saya yang amatir.
Dengan minim editing, video ini kami buat dengan hati, lewat proses yang secara harfiah sangat mencerminkan kebiasaan kami yang "Semoga, Ya".

3 Februari kemarin, bersama dengan video "Lagu Ini Aku" dari Tjok karya teman saya Rai,
dan video "Ya, Kamu" milik Man Angga yang dibuat bersama Jung Adi',
kini video kami resmi menjadi video pertama Nosstress yang serius. :p



Suksma, temen-temen!

011




Kind regards,

Regards

Satrya.

2 comments: