Hanya ini yang bisa saya berikan.
Goresan kuas, beberapa kata, foto-foto kita dan rasa.
Ayo senyum semuanya.
All is well. :)8.17 PM, telepon genggam ini bergetar menerima pesan singkat dari mama: "Pekak masuk rumah sakit" "Kenapa?" tanya saya. "Sesak tidak bisa berbicara" balasnya. Semoga tidak apa-apa, doa saya dalam hati.
Tepat pukul 00.00 WITA, dimana semua merayakan momen pergantian tahun. Saya? Sudah terlelap tepat 60 menit sebelum waktunya. Dan tepat pada momen pergantian tahun itu, kami kehilangan seorang ayah, saudara, kakek tercinta.
Masih di Buyan, sinyal telepon genggam sangat susah ditemui. Beberapa menit kemudian sebuah sms masuk dari bapak. Ya, saya baru tahu beberapa jam kemudian...Dan kamipun bergegas pulang menuju Denpasar.Tiba di Denpasar, saya bersiap menuju Gianyar. Iya, (ternyata) ini nyata.Dan mulailah prosesi yang panjang dan sedikit melelahkan
31 Desember 2010. Beberapa hari pasca GPMB 2010 kami memutuskan untuk mengadakan pesta bersama di Mengwi. Plus berjalan-jalan di festival yang membosankan di akhir tahun 2010. Saya, Mbok Mey, Pak Bogel, Marthen, Gustu, Adi, Atik, Ing-Ing, Abe, Nina & kawan-kawan berkumpul beberapa saat disini. Hingga akhirnya bumi berputar kencang dan badan ini menggigil. Iya, 31 Desember saya rayakan dirumah saja dengan Redoxon. Dan selamat datang 2011.
Dibulan itu juga mbak Sakti menawarkan saya untuk merekam ruang Jimbaran Corner dan sejak itu kami mendirikan usaha tiny-tiny-an Kapatudjeng. Terima kasih untuk Jimbaran Corner dan NOSSTRESS yang telah rela berkorban demi kami.
31 Desember 2011, dipenghujung tahun ini kami kembali berkumpul di Bali Utara. Duduk berkumpul disebuah rumah kayu, mengenang, berdendang, tertawa oleh hal-hal yang sederhana. Dan menyambut fajar baru, cerita baru, bersiap kehilangan dan menerima.Terima kasih.